A. Terbentuknya Daratan
Bumi dilahirkan 4,5 milyar tahun yang lalu.
Menurut ceritanya, tata surya kita yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari
kumpulan debu di angkasa raya yang dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi
gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga ke ukuran asteroid
sebesar ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling
bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya
gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan
membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi.
Lama kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut,
embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio
bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan
angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah
tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat tersebut
timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan
terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar2an pula.
B.
Terbentuknya Laut
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk
4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang
mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya
air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang
menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti
sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya
asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu luar biasa tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan
bumi.
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, ada
satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu diajukan di sini, yaitu "dari
mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu pertanyaan yang
sukar dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu.
Salah satu versi yang pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai
mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer
bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan
terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer
mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa
hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga
terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon
dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan
bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit
mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi
dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi
juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air
mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi
dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet
bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi
semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang
ada, namun pada saai itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the
ocean). Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan
tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di
dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada
bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun)
menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan
hidup di dalam lumpur mendidih di dasar laut.
kemudian saya mau bertanya...
BalasHapusApa yang menyebapkan lautan dan daratan saling brtkaitan..?