<<<<< >>>>><<<<< >>>>> Ayo Kita Belajar Geografi Untuk Mengetahui Dunia Di Sekitar Kita <<<<< >>>>><<<<< >>>>>

BERTIA

Selasa, 23 Februari 2016

Peta


Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
Syarat-syarat peta :
  1. Peta harus rapi dan bersih
  2. Peta tidak boleh membingungkan
  3. Peta harus mudah dipahami
  4. Peta harus memberikan gambaran yang sebenarnya
Fungsi pembuatan peta :
  1. Menyeleksi data
  2. Memperlihatkan ukuran
  3. Menunjukkan lokasi relatif
  4. Memperlihatkan bentuk
Unsur-unsur peta :
  1. Judul Peta
  2. Legenda / keterangan
  3. Tanda arah / Orientasi
  4. Skala
  5. Inset
  6. Sumber dan Tahun pembuatan peta
  7. Simbol dan Warna
  8. Proyeksi Peta
A.    Macam- Macam Peta
1.      Peta Umum
Adalah peta yang menggambarkan kenampakkan umum.



2.      Peta Khusus
Peta khusus atau peta tematik adalah peta yang menggambarkan satu atau beberapa aspek saja dari gejala di permukaan bumi
3. Peta Stasioner
Peta Stasioner adalah peta yang menggambarkan obyek yang tetap (tidak berubah).
4.      Peta Dinamik
Peta dinamik adalah peta yang menggambarkan obyek yang relatif mudah berubah. Contohnya : Peta jalur transportasi darat
B.     MEMPERBESAR DAN MEMPERKECIL PETA
Memperbesar dan memperkecil peta dapat dilakukan dengan cara :
1.      Menggunakan alat, seperti : Pantograph, Map-O-Graph dan camera fotografi.
2.      Menggunakan garis-garis koordinat
Memperbesar dan memperkecil peta dapat secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan garis-garis koordinat:
a.       Persiapkan peta yang akan diperbesar/diperkecil, buatlah grid (kotak –kotak)  pada peta yang akan diperbesar/diperkecil. 
b.      Buatlah garis atau kotak-kotak sesuai dengan kebutuhan peta yang akan diperbesar/diperkecil.
c.       Gambarlah peta pada grid atau kotak-kotak mengikuti bentuk asli yang akan diperbesar/diperkecil. 

C.    SKALA
Skala adalah perbandingan antara ukuran di peta dengan ukuran sesungguhnya di lapangan. Jenisnya ada Skala Numerik dan Skala Grafik. Skala Numerik adalah Skala yang ditampilkan dengan simbol angka, misalnya 1:25.000 yaitu 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm (250 M) di lapangan. Skala Grafik adalah Skala yang ditampilkan dalam bentuk grafik/gambar yang menyatakan perbandingan panjang ukuran di peta dengan ukuran sebenarnya di lapangan.
Berdasarkan Penulisannya Ada 3 Jenis Skala, Yaitu :
1.      Skala Angka
Skala angka adalah skala yang menunjukkan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya dengan angka. Contoh skala angka 1 : 50.000. Skala angka 1 : 50.000, artinya jarak satu. Satuan yang tergambar pada peta sama dengan 50.000 satuan di permukaan bumi. Berarti 1 cm di peta mewakili 50.000 cm jarak di lapangan. Jika ada 2 buah kata, yaitu kata A dan B pada sebuah peta yang berskala 1 : 50.000 adalah 20 cm maka jarak sesungguhnya antara kota A dan B adalah : 
20 cm x 50.000
1.000.000 cm
10 km  
2.      Skala Verbal
Skala Verbal adalah skala yang dinyatakan dengan  kalimat atau secara verbal. Skala ini sering terdapat pada peta-peta yang tidak menggunakan satuan pengukuran matrik, seperti peta-peta di Inggris. Contoh skala verbal adalah 1 inchi to 1 mile, artinya 1 inchi pada peta menyatakan jarak 1 mil dilapangan. Apabila 1 mil = 63.360 inchi, maka skala tersebut bila dinyatakan dalam skala angka menjadi 1 : 63.360.
3.      Skala Grafik
Skala Grafik ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam beberapa ruas, dan setiap ruas menunjukkan satuan panjang yang sama.

Jumat, 25 Desember 2015

EROSI



BENTUK-BENTUK EROSI
1. Erosi Lembar

Erosi lembar merupakan perpindahan permukaan tanah oleh air yang mengalir atau oleh angin dalam suatu lapisan atau lembar kurang lebih seragam dari suatu bidang lahan. Bentuk erosi ini lebih banyak terjadi  di lahan-lahan berombak tanpa tanaman penutup. Erosi ini juga sering disebut erosi antaralur (inter-rill erosion), yang mencakup perpindahan lapisan suatu tanah dari suatu segmen lahan miring. 
2. Erosi Alur
https://faynaproject.files.wordpress.com/2010/12/erosi-alur1.png?w=535
Erosi alur tejadi karena air terkonsentrasi dan mengalir pada tempat-tempat tertentu di permukaan tanah  sehingga perpindahan tanah lebih banyak  terjadi di tempat tersebut. Erosi alur sering dijumpai pada tanah-tanah yang ditanami secara berbasris menurut lereng  atau bekas menarik balok-balok kayu dengan kondisi tanah gembur.
3. Erosi Percikan

Erosi percikan disebabkan oleh tumbukan air hujan terhadap permukaan tanah. Tumbukan butir-butir hujan itu akan menyebabkan pemecahan dan pemercikan tanah.
4. Erosi Permukaan
Tebal limpasan di muka lahan tidak merata sehingga kemampuannya mengikis lapisan tanah juga berbeda-beda. Daya rusak limpasan ini terutama dipengaruhi oleh kecepatan aliran. Pada kecepatan rendah dan aliran tenang, limpasan tidak menbyebabkan erosi serius. Setelah mencapai nilai kecepatan tertentu liumpasan akan mengerosi parmukaan yakni  jika kekuatan limpasan lebih besar daripada ketahanan tanah.
5. Erosi internal
Erosi internal merupakan suatu bentuk erosi dimana partikel-partikel tanah primer terangkut ke lapisan lebih bawah melalui celah atau retakan  atau pori-pori tanah sehingga lapisan pengendapannyamenjadi lapisan kedap air dan udara.
6. Erosi Trowongan
Erosi trowongan merupakan bentuk erosi di mana tanah diangkut ke bagian bawah dan terbentuk suatu pipa atau trowongan yang memanjang dari lapisan permukaan ke lapisan bawah permukaan. Erosi ini biasanya terjadi pada daerah-daerah tertentu yang biasanya tidak cocok untuk pertanian.
7. Erosi Lapik
Erosi lapik merupakan erosi yang terjadi di sekitar pepohonan atau batuan. Oleh karena di sekitar pangkal pohon atau batu itu tererosi oleh percikan butiran hujan, sedangkan tanah yang dekat akar pohon atau bnatu itu terlindungi dari percikan dan tidak tererosi.
8. Erosi Mercu
Erosi mercu merupakan erosi yang terjadi pada tanah/batu yang hasil erosinya akan meninggalkan tongak-tonggak tanah dan merupakan bagian tanah resisten. Umumnya tanah-tanah kaya natrium.
9. Erosi Selokan
Erosi selokan disebabkan oleh limpasan air dari lahan luas  dimana tanah dan tanaman yang ada tidak mampu menyerap seluruh air hujan dan aliran air yang berlebihan serta memusatkan pada saerah sempit pada kecepatan cukup besar untuk membawa tanah dan menyebabkan erosi.

Rabu, 23 Desember 2015

GUMUK PASIR (SAND DUNE)



Hasil gambar untuk gumuk pasirGumuk Pasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir.
Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun. Namun menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternayat ada juga daerah di Indonesia yang memiliki bentang alam yang unik ini.

Pantai Selatan Jawa.
Pantai berpasir di sebelah selatan Jogjakarta hingga sebelah Selatan Kebumen satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki bentang alam atau memiliki topografi eolean ini.
Yang sering menjadi pertanyaan adalah, “mengapa ada pasir sebanyak itu, padahal kebanyakan daerah di Indonesia ini dipenuhi dengan hutan dan pepohonan ?”
Jawabannya ternyata juga unik. Dari segi geologi tentunya sulit mendapatkan daerah yang suangat kering di Indonesia ini. Lah wong daerahnya selalu terkena hujan. Walaupun banyak penggundulan hutan tetapi toh itu bukan penyebab terbentuknya daerah gurun looh. Penggundulan hutan menyebabkan longsoran dan juga banjir saja.

Bongkahan-bongkahan serta pasir -pasir itu dibawa oleh sungai-sungai ini dari ujung puncak gunung ,,,, nggelundung sebagai bongkah-bongkah … kemudian terbawa menjadi pecah sebagai kerikil … terus ngglundung lagi dan pecah menjadi butiran-butiran pasir-pasir. Sebagian masih ada yang terendapkan namun tentusaja ada yang jauuh yang terbawa arus sungai.


 http://ayobelajargeografi.blogspot.co.id/

Kenapa tidak terbentuk delta di selatan Jawa ini ?

Disinilah uniknya laut selatan. Kalau di Balikpapan dimana lautnya berhadapan dengan Selat Makassar yang alun ombaknya tenang, maka disana terbentuk delta yang disebut dengan Delta Mahakam. Sedangkan di selatan Pulau Jawa ini alun atau ombaknya sangat kuat sehingga batuan atau sedimen pasir yang barusaja diendapkan akan terkena ombak. Oleh sebab itu karena ombaknya sangat besar, maka diselatan disekitar muara Sungai Progo tidak ada delta yang terbentuk hal ini disebabkan semua sedimennya di acak-acak lagi oleh gempuran laut selatan.

Jadi pasir yang sudah sampai di pinggir laut tadi tidak tertumpuk di mulut sungai tetapi disebarkan ke kiri kanan selebar hingga 50-60 Km. Mulai dari Pantai Parang Tritis di selatan Jogja, Pantai Samas, hingga pantai Congot di sebelah baratnya.
   
Gunung Merapi yang selalu mengeluarkan material berupa batu, kerikil dan pasir. Material-material pasir inilah yang menjadikan pantai selatan ini Jogja sangat kaya dengan pasir.
  
Setelah disendapkan di pinggir pantai, tentusaja air lau hanya menahannya dengan ombaknya yang sangat kuat. Namun juga angin dari Samodera Hindia juga sangat kuat. Angin inilah yang akhirnya mendistribusikan kembali ke utara. Angin dari laut selatan ini yang menatah dan mengukir akhirnya menjadi arsitektur-arsitektur alam di Pantai Selatan Jogja.

Terbentuknya bukit pasir
Kalau gunung-gunung itu terbentuk akibat muntahan lahar dan lava. Sedangkan bukit-bukit gamping itu akibat terangkatnya batuan-batuan ini oleh gaya tektonik, gumuk-gumuk pasir ini sedikit demi sedikit dikumpulkan dan dibangun oleh angin. Ya oleh angin !
Angin yang berhembus cukup kuat ini akhirnya mengumpulkan pasir-pasir ini membentuk dune (gumuk pasir) seperti disebelah ini.

 

http://ayobelajargeografi.blogspot.co.id/



Keindahan bukit ini tidak hanya bentuknya tetapi juga tekstur-tekstur permukaan yang unik akibat hembusan angin. Banyak ragam bentukan indah ini bisa dinimati di Pantai Selatan Jogja hingga pantai selatan Kebumen sepanjang 50-60 Km !
http://ayobelajargeografi.blogspot.co.id/